Definisi Batuan
Batuan adalah material padat yang tersusun oleh kristal-kristal dari berbagai jenis mineral, atau pecahan kristal mineral-mineral, pecahan batuan, dan dapat juga mengandung fragmen cangkang organisme.Batuan adalah agregat padat dari mineral, atau kumpulan yang terbentuk secara alami yang tersusun atas butiran mineral, gelas, material organik yang terubah, dan kombinasi semua komponen tersebut. Mineral adalah zat padat anorganik yang mempunyai komposisi kimia tertentu dengan susunan atom yang teratur, yang terjadi tidak dengan perantara manusia dan tidak berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan, dan dibentuk oleh alam.
Batuan mempunyai peranan yang sangat penting. Hal ini ditandai dengan adanya zaman batu, disebut zaman batu karena sebagian besar alat-alat penunjang kehidupan manusia, misalnya untuk mencari dan mengolah makanan masih terbuat dari batu. Dari alat-alat tersebut (bentuk dan jenis batu) dapat diketahui bagaimana cara kehidupan manusia masa lampau. Akan tetapi, tidak berarti pada waktu itu alat-alat mereka hanya terbuat dari batu. Ada juga alat yang terbuat dari bambu atau kayu. Namun bekasnya tidak dapat ditemukan lagi karena bahan dari bambu atau kayu tidak bertahan lama seperti halnya batu. Zaman batu itu dibagi lagi menjadi beberapa zaman, yakni Paleoitikum, Mesolitikum, dan Neolitikum.
Batu dapat didefinisikan sebagai zat padat yang terjadi secara alami karena efek dari tiga proses geologi dasar yaitu solidifikasi magma, sedimentasi dari pelapukan batu puing, dan metamorfisme. Sebagai hasil dari proses ini, tiga jenis utama batuan terjadi: batuan beku, yang dihasilkan oleh pembekuan magma cair dari mantel. Ketika magma mendingin dan membeku di bawah permukaan bumi batuan beku intrusif atau plutonik terbentuk. Batuan sedimen, dibentuk oleh modifikasi pemakaman, kompresi, dan kimia disimpan lapuk puing batu atau sedimen di permukaan bumi. Batuan metamorf, dibuat ketika batu yang ada secara kimia atau secara fisik dimodifikasi oleh panas yang hebat atau tekanan.
Baik batuan beku, batuan sedimen maupun batuan metamorf pada kondisi tekanan dan temperature yang tinggi, akan melebur menjadi magma. Magma merupakan lelehan material (seperti “pasta”) yang sangat panas terbentuk di bawah kerak bumi atau bagian atas selubung pada kedalaman sekitar 200 km, terdiri dari campuran sistem silikat yang kompleks, air dan material lain terbentuk gas-gas dalam larutan. Unsur-unsur utama magma adalah Oksigen (O2), Silikon (Si), Aluminium (Al), Kalsium (Ca), Natrium (Na), Kalium (K), Besi (Fe), dan Magnesium (Mg). Ion-ion dalam magma yang mendingin serta mengatur diri menurut pola tertentu dan membentuk kristal dinamakan mineral. Mineral adalah senyawa anorganik terbentuk secara alamiah, padat dan mempunyai struktur dalam tertentu. Mineral mempunyai sifat fisik tertentu pula: warna, kekerasan, belahan, bentuk Kristal dan demikian juga sifat optiknya. Komposisinya hanya terdiri dari satu elemen saja, seperti Emas (Au), Perak (Ag), Tembaga (Cu), Intan (C), dan Belerang (S).
Komposisi Batuan
Kebanyakan batuan terdiri dari mineral. Tentu saja, mineral yang ditemukan dalam batuan bumi yang diproduksi oleh berbagai susunan yang berbeda dari unsur kimia. Mineral mempunyai komposisi kimia tertentu dan dalam perbandingan umsur-unsur kimia tertentu pula, seperti SiO2, CaCo3, dan sebagainya. Kelompok mineral (umumnya dijumpai pada kelompok mineral pembentuk batuan), meskipun komposisi kimianya beragam tetapi sturuktur kristalnya sama. Sebagai contoh mineral olovin, komposisi kimianya (Mg, Fe)2 SiO4. Ion-ion Fedan Mg dapat saling bersubtitusi. Oleh karena mineral mempunyai komposisi kimia dan struktur dalam Kristal tertentu, maka ia mempunyai sifat-sifat yang khas. Beberapa sifat fisik mineral adalah bentuk Kristal, bidang belah (cleavage), kekerasan, warna, streak, kilap (luster), dan berat jenis.
Batuan terbentuk dari mineral-mineral, yang dikenal dengan mineral pembentuk batuan. Di alam dapat dikenali lebih dari 2000 mineral. Namun yang umum dijumpai dalam batuan sekitar 20 mineral. Beberapa mineral utama pembentuk batuan yang umum dijumpai adalah:
- Batuan beku-feldspar, mika, amfibol, piroksen, olivin, dan kwarsa.
- Batuan sediman-kwarsa, kalsit, amfibol, lempung, halit, gypsum dan feldspar.
- Batuan metamorf-kwarsa, feldspar, amfibol, piroksen, mika, garnet dan chlorit.
Feldspar berasal dari Bahasa Jerman yang berarti Kristal Kristal alamiah. Hampir 50% kerak bumi terdiri dari kelompok mineral ini, yang sangat umum dijumpai dalam batuan beku, metamorf dan batu pasir. Feldspar mempunyai dua arah bidang celah, kilap (luster) porselin dan kekerasannya adalah 6 skala Mohs. Dalam kelompok ini dikenal dua tipe utama, yang dibedakan berdasarkan ion logam yang diikat oleh tetahedra Si-O nya. Kalium Feldspar (K AlSi3, O8), dalam granit umumnya berwarma merah muda, dan Plaggioklas feldspar. Kebanyakan berwarna putih. Saat pembentukannya memungkinkan terjadinya subtitusi ion Ca terhadap ion Na sehingga terjadi komposisi yang berkisar antara (Na Al Si3 O8) sampai (CaAl2Si2O8). Mika, mineral kecil, hitam mengkilap. Kelompok ini mudah dikenali dengan bidang belah seaarah yang mudah dibelah. Dua macam mika yang sering dijumpai dalam batuan adalah biotit dan muskovit.