Struktur dan Komposisi Bumi
Geofisika Geografi
Berdasarkan gelombang seismik
struktur internal bumi dapat dibedakan menjadi tiga komponen utama yaitu inti (core), mantel (mantle) dan kerak (crust).
1.
Inti Bumi (Core)
Inti bumi adalah lapisan bumi yang terletak paling dalam dibawah
lapisan mantel bumi yang merupakan lapisan pusat bumi. Dipusat
bumi terdapat inti yang berkedalaman 2900-6371 km. Lapisan ini sangat padat dan menjadi pusat massa dari bumi. Di lapisan
ini pula gravitasi dan aktivitas magnetik bumi dibangkitkan. Tekanan dalam inti
bumi sangat besar dan suhunya mencapai 6000 °C. Terbagi menjadi dua
macam yaitu inti luar dan inti dalam. Inti luar berupa zat cair yang memiliki
kedalaman 2900-5100 km, terdiri
dari besi dan nikel cair dengan suhu 3.900 °C dan
inti dalam berupa zat padat yang berkedalaman 5100-6371 km, bahannya terdiri besi dan
nikel cair dengan suhu 4.800 °C.
Inti luar dan inti dalam dipisahkan oleh Lehman Discontinuity. (Condie, 1982).
Gambar 1. Bola bumi
dipotong dari permukaan hingga ke bagian inti (Condie, 1982).
Dari data Geofisika material
inti bumi memiliki berat jenis yang sama dengan berat jenis meteorit logam yang
terdiri dari besi dan nikel. Atas dasar ini para ahli percaya bahwa inti bumi
tersusun oleh senyawa besi dan nikel.
2.
Mantel Bumi (Mantle)
Mantel bumi terletak di antara kerak
dan inti luar bumi. Mantel bumi merupakan batuan yang mengandung magnesium dan
silikon. Suhu pada mantel bagian atas ±1300°C-1500°C dan suhu pada mantel
bagian dalam ±1500°C-3000°C. Inti bumi
dibungkus oleh mantel yang berkomposisi kaya magnesium. Inti dan mantel
dibatasi oleh Gutenberg Discontinuity. Meskipun senyawa kimia seluruh mantel sama, namun suhu dan
tekanan meningkat dengan bertambahnya kedalaman. Perubahan suhu dan tekanan ini
menyebabkan kekuatan batuan mantel berubah-ubah terhadap kedalaman sehingga
membuat layering di dalam mantel. (Condie, 1982).
Gambar 2. Mantel bumi (Condie, 1982).
Mantel bumi terbagi menjadi
dua yaitu mantel atas yang bersifat plastis sampai semiplastis memiliki
kedalaman sampai 400 km. Mantel bawah bersifat padat dan memiliki kedalaman
sampai 2900 km. Mantel atas bagian atas yang mengalasi kerak bersifat padat dan
bersama dengan kerak membentuk satu kesatuan yang dinamakan litosfer. Mantel
atas bagian bawah yang bersifat plastis atau semiplastis disebut sebagai
asthenosfer.
Selimut
bumi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu litosfer, astenosfer, dan mesosfer.
a.
Litosfer merupakan lapisan terluar dari selimut bumi dan tersusun atas
materi-materi padat terutama batuan. Lapisan litosfer tebalnya mencapai 50-100
km. Bersama-sama dengan kerak bumi, kedua lapisan ini disebut lempeng litosfer.
Litosfer tersusun atas dua lapisan utama, yaitu lapisan sial (silisium dan
aluminium) serta lapisan sima (silisium dan magnesium).
1)
Lapisan sial adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silisium dan
alumunium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan Al2O3. Batuan yang
terdapat dalam lapisan sial antara lain batuan sedimen, granit, andesit, dan
metamorf.
2)
Lapisan sima adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silisium dan
magnesium. Senyawa dari kedua logam tersrsebut adalah SiO2 dan MgO. Berat jenis
lapisan sima lebih besar jika dibandingkan dengan berat jenis lapisan sial. Hal
itu karena lapisan sima mengandung besi dan magnesium.
b.
Astenosfer merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan litosfer. Lapisan
yang tebalnya 100-400 km ini diduga sebagai tempat formasi magma (magma induk).
c.
Mesosfer merpakan lapisan yang terletak di bawah lapisan astenosfer. Lapisan
ini tebalnya 2.400-2.700 km dan tersusun dari campuran batuan basa dan besi.
3.
Kerak Bumi (Crust)
Kerak bumi merupakan bagian
terluar lapisan bumi dan memiliki ketebalan 5-80 km. kerak dengan mantel
dibatasi oleh Mohorovivic Discontinuity. Kerak bumi dominan tersusun oleh
feldsfar dan mineral silikat lainnya.
Gambar 3. Kerak bumi (Condie, 1982).
Kerak bumi dibedakan menjadi
dua jenis yaitu :
a. Kerak samudra, tersusun oleh mineral yang kaya akan
Si, Fe, Mg yang disebut sima. Ketebalan kerak samudra berkisar antara 5-15 km
(Condie, 1982) dengan berat jenis rata-rata 3 gm/cc. Kerak samudra biasanya
disebut lapisan basaltis karena batuan penyusunnya terutama berkomposisi
basalt.
b.
Kerak benua,
tersusun oleh mineral yang kaya akan Si dan Al, oleh
karenanya di sebut sial. Ketebalan kerak benua
berkisar antara 30-80 km. Rata-rata 35 km dengan berat jenis rata-rata sekitar
2,85 gm/cc. kerak benua biasanya disebut sebagai lapisan granitis karena batuan
penyusunya terutama terdiri dari batuan yang berkomposisi granit.
Pada dasarnya kita tidak akan pernah mengerti
bagaimana gempa bumi terjadi kalau kita tidak memahami bagaimana struktur bumi.
Berdasarkan sifat-sifat gelombang seismik, mantel terbagi menjadi beberapa
bagian. Lapisan teratas mantel bersama-sama kerak bumi membentuk litosfer yang
bersifat kaku (keras). Di bawah litosfer adalah astenosfer yang bersifat kurang
kaku (lemah) dibandingkan litosfer. Walaupun bukan berwujud cair, astenosfer
bersifat plastis sehingga memungkinkan litosfer yang berada di atasnya dapat
bergerak. Di bawah astenosfer adalah mesosfer. (Condie, 1982).