Tampilkan postingan dengan label Geologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Geologi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 06 September 2016

Ciri-Ciri Fisik Batuan Sedimen

Batuan Sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya proses pengendapan. Batir-butir batuan sedimen berasal dari berbagai macam batuan melalui proses pelapukan, baik oleh angin maupun air. Proses pembentukan batuan sedimen disebut diagenesis batuan sedimen yang menyatakan perubahan bentuk dari bahan deposit menjadi batuan endapan.

Batuan Sedimen

Berikut ciri-ciri dari batuan sedimen antara lain :

1. Warna

Beberapa ciri warna mineral yang penting pada batuan sedimen:
  • Kwarsa : berwarna putih jernih, putih susu dan tidak memiliki belahan.
  • Mika : apabila berwarna putih diberi nama muskovit, bila berwarna hitam diberi nama biotit, keduanya dicirikan adanya belahan seperti lembaran-lembaran.
  • Feldspar : apabila berwarna merah daging diberi nama ortoklas (bidang belah tegak lurus/90°), bila berwarna putih abu-abu diberi nama plagioklas (belahan kristal kembar).
  • Karbonat : biasanya mineral ini diberi nama kalsit dan dolomit, ciri utama mineral karbonat ini adalah bereaksi dengan HCl.
  • Lempung : bila berwarna putih berkilap tanah disebut kaolin yang merupakan hasil pelapukan feldspar, dan bila berwarna kelabu disebut illit yang merupakan hasil pelapukan muskovit.

2. Tekstur

Tekstur merupakan kenampakan batuan berkaitan dengan ukuran, bentuk, dan susunan butir mineral dalam batuan. Tekstur batuan dapat dijadikan petunjuk tentang proses (genesa) yang terjadi pada waktu lampau sehingga menghasilkan batuan tersebut.
Tekstur umum yang sering dijumpai pada batuan sedimen:
  • Tekstur klastik, jenis tekstur batuan sedimen ini merupakan hasil rombakan material-material yang telah ada sebelumnya. Yang perlu diperhatikan pada batuan sedimen klastik adalah ukuran dan bentuk butir. Bentuk butir dibagi dua, yaitu : membulat (rounded) dan meruncing (angular). Bentuk butir akan mempengaruhi penamaan batuan apabila berukuran lebih besar dari 2 mm.
  • Tekstur non-klastik, ciri khas dari tekstur non-klastik adalah adanya kristal-kristal yang saling menjari, tidak ruang pori-pori antarbutir, dan umumnya adalah memiliki satu mineral saja (monomineralik) dan merupakan hasil aktivitas kimiawi, termasuk biokimia.

3. Struktur

Struktur adalah kenampakan hubungan antar bagian batuan yang berbeda. Macam-macam struktur yang terdapat pada batuan sedimen lebih bergantung pada hubungan antar butir yang mengontrol dari teksturnya, antara lain dibedakan menjadi 3 macam:
  • Berlapis : bila ketebalan batuan lebih besar dari 1 cm disebut lapisan dan bila lebih kecil dari 1 cm disebut laminasi.
  • Berdegradasi : bila butiran dalam batuan semakin halus dari bagian atas sampai bawah
  • Silang-siur : bila satu seri perlapisan saling memotong dalam tubuh batuan

4. Komposisi Mineral pembentuk batuan 

Mineral-mineral yang terdapat pada batuan sedimen, antara lain : kwarsa, mika, karbonat, mineral lempung.

Ciri-Ciri Fisik Batuan Beku

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Secara umum batuan beku mempunyai ciri-ciri homogen dan kompak, tidak ada pelapisan, dan umumnya tidak mengandung fosil

Berikut ciri-ciri dari batuan beku antara lain

1. Warna

Warna batuan beku biasanya representasi dari mineral pembentuk batuan beku itu sendiri. Mineral-mineral tersebut biasanya dibedakan menjadi dua kelompok, yakni : berwarna cerah (bersifat asam/felsic) dan berwarna gelap (bersifat basa/mafic).
Beberapa ciri warna pada mineral yang penting pada batuan beku :
  • Kwarsa : berwarna putih jernih, putih susu dan tidak memiliki belahan.
  • Mika : apabila berwarna putih diberi nama muskovit, bila berwarna hitam diberi nama biotit, keduanya dicirikan adanya belahan seperti lembaran-lembaran.
  • Feldspar : apabila berwarna merah daging diberi nama ortoklas (bidang belah tegak lurus/ 90°), bila berwarna putih abu-abu diberi nama plagioklas (belahan kristal kembar).
  • Olivin : hijau (butiran/granular), atau biasanya berwarna kuning kehijauan seperti gula pasir.
  • Piroksen : hijau kehitaman berbentuk prismatik pendek.
  • Amfibol : hitam mengkilat berbentuk prismatik panjang
  • Sedikit oksida besi : kuning- coklat kemerahan 

2. Tekstur

Tekstur merupakan kenampakan batuan berkaitan dengan ukuran, bentuk, dan susunan butir mineral dalam batuan. Tekstur batuan dapat dijadikan petunjuk tentang proses (genesa) yang terjadi pada waktu lampau sehingga menghasilkan batuan tersebut.
Tekstur umum yang sering dijumpai pada batuan beku :
  • Faneritik : bila butiran-butiran mineral dapat dilihat dengan mata telanjang. Bila faneritik dengan ukuran yang seragam, maka disebut faneritik granular.
  • Afanitik : bila butiran-butiran mineral sangat halus sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
  • Porfiritik : bila mineral butiran yang besar (fenokris-nya) dikelilingi mineral-mineral yang berukuran butir lebih kecil (massa dasar-nya).
  • Glassy (gelas) : bila batuan beku tersusun oleh gelas/kaca.
  • Fragmental : bila batuan beku terdiri dari fragmen (bagian-bagian) batuan beku hasil erupsi gunung api. 

3. Struktur

Struktur adalah kenampakan hubungan antar bagian batuan yang berbeda. Macam-macam struktur yang terdapat pada batuan beku :
  • Masif : bila batuan tersebut pejal, tanpa retakan maupun lubang gas.
  • Jointing : bila batuan tampak memiliki retakan.
  • Vesikular : bila batuan tersebut memiliki lubang-lubang gas.
  • Aliran : bila batuan tersebut memiliki kesan orientasi sejajar seperti aliran/sisipan, baik oleh kristal maupun lubang gas.
  • Amigdaloidal : bila batuan tersebut memiliki lubang-lubang gas yang terisi oleh mineral-mineral sekunder yang terbentuk setelah pembekuan magma.

4. Komposisi mineral pembentuk batuan 

Mineral-mineral yang terdapat pada batuan beku, antara lain : kwarsa, mika, feldspar, olivin, piroksen.

Struktur Batuan Sedimen

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan. 

Struktur Batuan Sedimen

Kebanyakan sedimen diangkut oleh yang akhirnya diendapkan, sehingga ciri utama batuan sedimen adalah berlapis. Batas antara satu lapisan dengan lapisan lainnya disebut bidang perlapisan ,dikatakan struktur perlapisan dikarenakan mempunyai jarak lapisan >1 cm struktur ini terbentuk karena pengaruh endapan lapisan atau arus gelombang yang tenang dan pengendapan yang lama. Bidang perlapisan dapat terjadi akibat adanya perbedaan warna,besar butir, dan atau jenis batuan antara dua lapisan. Struktur sedimen lain yang umum dijumpai pada batuan sedimen adalah 

1. Lapisan Bersusun (Graded Bedding)

Graded bedding merupakan struktur perlapisan sedimen yang menunjukan perbedaan fragmen atau ukuran butir sedimen yang membentuk suatu lapisan batuan. Perbedaan ini terbentuk karena adanya gaya gravitasi yang mempengaruhi saat terjadinya pengendapan pada sedimen tersebut. sedimen yang memiliki ukuran butir lebih besar akan lebih dahulu mengendap dibandingkan dengan sedimen yang memiliki ukuran lebih kecil sehingga struktur graded bending akan selalu menunjukan sturktur perlapisan yang semakin keatas lapisan tersebut ukuran butir yang dijumpai akan semakin kecil.

2. Lapisan Silang Siur (Cross Bedding)

Cross bedding merupakan struktur primer yang membentuk srutur penyilangan suatu lapisan batuan terhadap lapisan batuan yang lainya, atau lapisan batuan yang lebih muda memotong lapisan batuan yang lebih tua. Cross bedding didefinisikan oleh Pettijohn (1972) sebagao struktur yang membatasi suatu unit sedimentasi dari jenis yang lain dan dicirikan dengan perlapisan dalam atau laminasi disebut juga dengan foreset bedding miring ke permukaan bidang akumulasi (deposisi).

3. Gelembur Gelombang (Riple Marks)

Ripple marks merupakan struktur primer perlapisan sedimen yang menunjukan adanya permukaan seperti ombak atau begelombang yang disebabkan adanya pengikiran oleh kerja air, dan angin. Pada awalnya lapisan batuan sedimen tersebut datar dan horizontal karena adanya pengaruh kerja air dan angin menyebabkan bagian-bagian lemah terbawa air atau angin sehingg menyisahkan cekungan-cekungan yang membentuk seperti gelombang. 
Pembentukan struktur ripple ini berasal dari adanya suatu arus, misalnya arus angin yang membawa material-material pasir sebagai material transport kemudian dengan mekanisme pergerakan arus yang khas mengendapkan material transport tadi pada front side suatu ripple. 
Ripple marks, sama seperti cross-bedding, disebabkan oleh arus. Bedanya, ripple marks cuma bentukan yang ada di permukaan perlapisan sedimen. Struktur ini bisa menandakan arus purba juga.

4. Rekah Kerut(Mud Cracks)

Rekah Kerut(mud cracks), ialah struktur sedimen yang berbentuk meruncing ke bawah dan berpola permukaan poligonal dengan retakan berbentuk V. Mudcrack merupakan hasil dari penyusutan/ pengeringan material sedimen yang disebabkan oleh hilangnya air yang terkandung di dalam material tersebut. Poligonal tersebut…dapat bersisi 4 atau 5 atau 6 bahkan 7 dan berdiameter beberapa centimeter hingga beberapa meter. Ukuran dari poligonal mudcrack sangat tergantung / dikontrol oleh ketebalan dari lapisan sedimen yang terretakan. 

Senin, 05 September 2016

Struktur Geologi

Struktur Geologi

Geologi Struktur merupakan salah satu cabang geologi yang meliputi studi dan interpretasi deformasi kerak bumi (Struktur Geologi). Deformasi menyebabkan terjadinya perubahan ukuran (dilatation), bentuk (distortation/strain), posisi (Translation), atau orientasi (rotation).
Contoh Struktur Geologi

Struktur Geologi dapat dikelompokkan berdasarkan kejadiannya, yaitu:


  1. Struktur Primer : Struktur primer adalah struktur geologi yang terbentuk bersamaan dengan proses pembentukan batuan. Misalnya, struktur batuan beku (struktur masif, scoria, amigdaloidal), struktur batuan sedimen (struktur berlapis, tidak berlapis), struktur batuan metamorf (struktur foliasi, non foliasi), dan struktur kekar akibat pendinginan magma (columnar joint dan sheeting joint).
  2. Struktur Sekunder : struktur sekunder adalah struktur geologi yang dihasilkan oleh deformasi setelah batuan terbentuk yang meliputi kekar (Joint), sesar (Sesar) dan lipatan (fold).
Struktur Geologi berbeda dengan Geotektonik atau tektonik berdasarkan luas lingkup pembahasannya. Ruang lingkup geologi struktur bersifat lokal meliputi bentuk-bentuk deformasi dan gejala-gejala penyebab pembentukannya pada suatu cekungan, sedangkan tektonik menyangkut skala regional misalnya proses pembentukan pegunungan (orgenesa) dan sebagainya. 

Analisis struktur geologi biasanya dilakukan dengan tiga metode, yaitu:

  1. Analisis Deskriptif :Meliputi pengenalan ciri-ciri struktur dan pengukuran orientasinya.
  2. Analisis Kinematik : Interpretasi gerakan deformasi yang menyebabkan terjadinya struktur.
  3. Analisis Dinamik : interpretasi forces, stress dan mekanika pergerakan deformasi.

Minggu, 04 September 2016

Siklus Batuan

Siklus batuan menggambarkan seluruh proses batuan dibentuk, dimodifikasi, ditransportasikan, dan dibentuk kembali sebagai hasil dari proses internal dan eksternal bumi. Siklus batuan ini berjalan secara kontinyu atau berulang dan tidak pernah berakhir. 
Magma adalah induk dari segala batuan. Karena proses pendinginan di dalam bumi, sela atau diluar bumi maka akan terbentuk batuan beku. Diluar muka bumi, melalui proses penghancuran tanpa perubahan kimia, mengendap berlapis-lapis dan mengalami proses pembatuan maka akan terjadilah batuan sedimen. Apabila karena penambahan suhu tertentu di dalam bumi atau mendekati magma, maka terjadilah batuan metamorf. Dan akhirnya apabila batuan yang berdekatan dengan dapur magma bisa masuk lagi ke menjadi magma. Demikian siklus batuan berjalan terus

Gambar Siklus Batuan 

Penjelasan Mengenai Siklus Batuan : 
 " Semua batuan pada mulanya dari magma yang keluar melalui puncak gunung berapi. Magma yang sudah mencapai permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi batuan beku, yang dalam ribuan tahun dapat hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta aktifitas tumbuhan dan hewan. Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat lain untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau batuan sedimen. Baik batuan sedimen atau beku dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan atau batuan metamorf. Semua batuan ini akan kembali menjadi magma lagi karena proses subsduksi lempeng yang membawanya menuju astenosfer kembali"

Dengan demikian maka di bumi ada tiga jenis batuan yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf (Mengenal Batuan). Ketiga batuan tersebut dapat berubah menjadi batuan metamorf tetapi ketiganya juga bisa berubah menjadi batuan lainnya. 
Batuan/batu adalah sejenis bahan yang terdiri daripada mineral dan dikelaskan menurut komposisi mineral. Pengkelasan ini dibuat dengan berdasarkan bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung dengan dekat maka banyak hal-hal yang dapat pula kita ketahui dengan cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda satu sama lain. Litosfer merupakan lapisan kerak bumi yang paling atas yang tersusun oleh batuan dan mineral.

Definisi dan Komposisi Batuan

Definisi Batuan

Batuan adalah material padat yang tersusun oleh kristal-kristal dari berbagai jenis mineral, atau pecahan kristal mineral-mineral, pecahan batuan, dan dapat juga mengandung fragmen cangkang organisme.Batuan adalah agregat padat dari mineral, atau kumpulan yang terbentuk secara alami yang tersusun atas butiran mineral, gelas, material organik yang terubah, dan kombinasi semua komponen tersebut. Mineral adalah zat padat anorganik yang mempunyai komposisi kimia tertentu dengan susunan atom yang teratur, yang terjadi tidak dengan perantara manusia dan tidak berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan, dan dibentuk oleh alam.


Batuan mempunyai peranan yang sangat penting. Hal ini ditandai dengan adanya zaman batu, disebut zaman batu karena sebagian besar alat-alat penunjang kehidupan manusia, misalnya untuk mencari dan mengolah makanan masih terbuat dari batu. Dari alat-alat tersebut (bentuk dan jenis batu) dapat diketahui bagaimana cara kehidupan manusia masa lampau. Akan tetapi, tidak berarti pada waktu itu alat-alat mereka hanya terbuat dari batu. Ada juga alat yang terbuat dari bambu atau kayu. Namun bekasnya tidak dapat ditemukan lagi karena bahan dari bambu atau kayu tidak bertahan lama seperti halnya batu. Zaman batu itu dibagi lagi menjadi beberapa zaman, yakni Paleoitikum, Mesolitikum, dan Neolitikum.
Batu dapat didefinisikan sebagai zat padat yang terjadi secara alami karena efek dari tiga proses geologi dasar yaitu solidifikasi magma, sedimentasi dari pelapukan batu puing, dan metamorfisme. Sebagai hasil dari proses ini, tiga jenis utama batuan terjadi: batuan beku, yang dihasilkan oleh pembekuan magma cair dari mantel. Ketika magma mendingin dan membeku di bawah permukaan bumi batuan beku intrusif atau plutonik terbentuk. Batuan sedimen, dibentuk oleh modifikasi pemakaman, kompresi, dan kimia disimpan lapuk puing batu atau sedimen di permukaan bumi. Batuan metamorf, dibuat ketika batu yang ada secara kimia atau secara fisik dimodifikasi oleh panas yang hebat atau tekanan.
Baik batuan beku, batuan sedimen maupun batuan metamorf pada kondisi tekanan dan temperature yang tinggi, akan melebur menjadi magma. Magma merupakan lelehan material (seperti “pasta”) yang sangat panas terbentuk di bawah kerak bumi atau bagian atas selubung pada kedalaman sekitar 200 km, terdiri dari campuran sistem silikat yang kompleks, air dan material lain terbentuk gas-gas dalam larutan. Unsur-unsur utama magma adalah Oksigen (O2), Silikon (Si), Aluminium (Al), Kalsium (Ca), Natrium (Na), Kalium (K), Besi (Fe), dan Magnesium (Mg). Ion-ion dalam magma yang mendingin serta mengatur diri menurut pola tertentu dan membentuk kristal dinamakan mineral. Mineral adalah senyawa anorganik terbentuk secara alamiah, padat dan mempunyai struktur dalam tertentu. Mineral mempunyai sifat fisik tertentu pula: warna, kekerasan, belahan, bentuk Kristal dan demikian juga sifat optiknya. Komposisinya hanya terdiri dari satu elemen saja, seperti Emas (Au), Perak (Ag), Tembaga (Cu), Intan (C), dan Belerang (S).

Komposisi Batuan

Kebanyakan batuan terdiri dari mineral. Tentu saja, mineral yang ditemukan dalam batuan bumi yang diproduksi oleh berbagai susunan yang berbeda dari unsur kimia. Mineral mempunyai komposisi kimia tertentu dan dalam perbandingan umsur-unsur kimia tertentu pula, seperti SiO2, CaCo3, dan sebagainya. Kelompok mineral (umumnya dijumpai pada kelompok mineral pembentuk batuan), meskipun komposisi kimianya beragam tetapi sturuktur kristalnya sama. Sebagai contoh mineral olovin, komposisi kimianya (Mg, Fe)2 SiO4. Ion-ion Fedan Mg dapat saling bersubtitusi. Oleh karena mineral mempunyai komposisi kimia dan struktur dalam Kristal tertentu, maka ia mempunyai sifat-sifat yang khas. Beberapa sifat fisik mineral adalah bentuk Kristal, bidang belah (cleavage), kekerasan, warna, streak, kilap (luster), dan berat jenis.

Batuan terbentuk dari mineral-mineral, yang dikenal dengan mineral pembentuk batuan. Di alam dapat dikenali lebih dari 2000 mineral. Namun yang umum dijumpai dalam batuan sekitar 20 mineral. Beberapa mineral utama pembentuk batuan yang umum dijumpai adalah:
  • Batuan beku-feldspar, mika, amfibol, piroksen, olivin, dan kwarsa.
  • Batuan sediman-kwarsa, kalsit, amfibol, lempung, halit, gypsum dan feldspar.
  • Batuan metamorf-kwarsa, feldspar, amfibol, piroksen, mika, garnet dan chlorit.
Feldspar berasal dari Bahasa Jerman yang berarti Kristal Kristal alamiah. Hampir 50% kerak bumi terdiri dari kelompok mineral ini, yang sangat umum dijumpai dalam batuan beku, metamorf dan batu pasir. Feldspar mempunyai dua arah bidang celah, kilap (luster) porselin dan kekerasannya adalah 6 skala Mohs. Dalam kelompok ini dikenal dua tipe utama, yang dibedakan berdasarkan ion logam yang diikat oleh tetahedra Si-O nya. Kalium Feldspar (K AlSi3, O8), dalam granit umumnya berwarma merah muda, dan Plaggioklas feldspar. Kebanyakan berwarna putih. Saat pembentukannya memungkinkan terjadinya subtitusi ion Ca terhadap ion Na sehingga terjadi komposisi yang berkisar antara (Na Al Si3 O8) sampai (CaAl2Si2O8). Mika, mineral kecil, hitam mengkilap. Kelompok ini mudah dikenali dengan bidang belah seaarah yang mudah dibelah. Dua macam mika yang sering dijumpai dalam batuan adalah biotit dan muskovit.

Rabu, 24 Agustus 2016

Istilah-istilah dalam Geologi Bagian 1

Istilah-istilah dalam Geologi Bagian 1

Bagi anda para geologist mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah di bawah ini semoga bermanfaat, berikut penjelasannya:

Bar
Bar adalah endapan yang biasanya terdiri dari pasir dan/atau kerikil, yang terbentuk dari pengendapan dan aktifitas berulang dari sedimen oleh arus dan/atau gelombang. Bar biasanya terjadi di sungai, muara sungai, dan di perairan lepas pantai.

Ball Mill
Ball Mill adalah perangkat/alat yang digunakan untuk mengurangi (reduced) ukuran partikel, bahan kimia kering, bijih hasil penambangan, dan bahan padat lainnya.

Back arc
Back arc adalah wilayah tektonik pada bagian sisi darat dari busur vulkanik.

Batubara
Batubara adalah material bersifat karbon dan terjadi secara alamiah. Bisa juga berarti batuan bersifat karbon berbentuk padat, rapuh, berwarna coklat tua sampai hitam, dapat terbakar, yang terjadi akibat perubahan/pelapukan tumbuhan secara kimia dan fisik. Batubara dapat dibeda-bedakan menurut jenis tumbuhan pembentuknya, peringkat metamorfosisnya dan tingkat bahan pengotornya.

Bahan berbahaya dan beracun (B3)
Bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah bahan yang karena sifat, konsentrasi, jumlah, secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemari dan atau merusak lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain.

Bahan peledak
Bahan peledak adalah senyawa kimia yang dapat bereaksi dengan cepat apabila diberikan suatu perlakuan; menghasilkan sejumlah gas bersuhu dan bertekanan tinggi.