Aurora
(atau "aurora polaris") adalah sebuah fenomena alam yang bebentuk
cahaya yang memiliki kecerahan atau pencahayaan yang muncul di langit malam, aurora
sering terjadi di daerah kutub, tetapi dapat muncul di tempat lain atau di
belahan dunia lain dalam jangka waktu yang singkat. Fenomena aurora ini tidak
terbatas pada Bumi. Planet lain di tata surya menunjukkan fenomena yang mirip,
seperti Jupiter dan Saturnus memiliki medan magnet kuat dari Bumi (Uranus,
Neptunus dan Mercury juga memiliki medan magnet), dan keduanya memiliki sabuk
radiasi yang besar. Aurora telah diamati di kedua planet menggunakan teleskop
Hubble. Aurora
tersebut disebabkan oleh angin matahari.
Ketika
angin matahari menerpa magnetosfer, partikel-partikel angin matahari dibelokkan
dan tertarik menuju kutub medan magnet bumi. Semakin tinggi energi partikel,
maka semakin dalam lapisan magnetosfer yang berhasil ditembus olehnya. Aliran partikel
yang tertarik ke kutub medan magnet bumi akan bertumbukan dengan atom-atom yang
ada di atmosfer. Energi yang dilepaskan akibat reaksi dari proton dan elektron
yang bersinggungan dengan atom-atom di atmosfer, dapat dilihat secara visual
melalui pendar cahaya yang berwarna-warni di langit, atau yang kita kenal
sebagai Aurora. Di kutub utara bumi, aurora ini disebut sebagai aurora
borealis, dan di kutub selatan, disebut sebagai aurora australis.
Gambar 1. Interaksi antara angin
matahari dengan medan magnetik bumi. Sebagian partikel-partikel matahari
tertarik menuju kutub
Reaksi antara partikel angin
matahari dengan atmosfer bumi, menghasilkan berbagai macam warna pada aurora.
Perbedaan warna ini dipengaruhi oleh jenis atom yang berinteraksi dengan proton
dan elektron, mengingat pada ketinggian-ketinggian tertentu, jenis atom
penyusun atmosfer tidaklah sama. Pada ketinggian di atas 300 km, partikel angin
matahari akan bertumbukan dengan atom-atom hidrogen sehingga terbentuk warna
aurora kemerah-merahan. Semakin turun, yakni pada ketinggian 140 km, partikel
angin matahari bereaksi dengan atom oksigen yang membentuk cahaya aurora
berwarna biru atau ungu. Sementara itu, pada ketinggian 100 km proton dan
elektron bersinggungan dengan atom oksigen dan nitrogen sehingga aurora
tervisualisasikan dengan warna hijau dan merah muda
Gambar 2. Cahaya Aurora yang berwarna
warni mengandung arti ketinggian
Berdasarkan pengetahuan kita saat ini, badai matahari hanya
akan memberikan ancaman bahaya yang rendah. Solar flare dan CME yang terjadi di
Matahari, tidak akan cukup untuk menyebabkan peristiwa seperti yang digambarkan
dalam beberapa film yang beredar belakangan ini. Beberapa bintang yang diamati
memang menunjukkan adanya peristiwa yang dikenal dengan istilah superflare,
yaitu flare seperti yang kita amati di Matahari tapi dengan intensitas yang
jauh lebih besar. Tapi peristiwa serupa diduga bukan peristiwa yang umum dan
diragukan bakal terjadi pada Matahari kita, setidaknya saat ini. Memang
peristiwa solar flare dan CME belum bisa diprediksi dengan baik untuk saat ini.
Tapi pengetahuan kita yang didapat dari pengamatan Matahari lewat berbagai
observatorium landas-bumi dan wahana antariksa yang terus menerus mengamati
Matahari, kita semakin mengerti berbagai peristiwa yang terjadi di Matahari.
Setidaknya untuk saat ini, kita bisa mengatakan dengan cukup yakin bahwa yang
digambarkan dalam film-film fiksi ilmiah tentang badai raksasa matahari, tidak
akan terjadi dalam waktu dekat.
Meskipun terdengar begitu chaos,
sesungguhnya manusia dan makhluk hidup lainnya dilindungi dengan aman di bumi.
Pada saat terjadinya badai-badai matahari sebelumnya, makhluk hidup di bumi
sama sekali tidak terpengaruh. Namun, teknologi yang kita miliki memang rentan
terhadap fenomena ini seperti yang terjadi pada tahun 1859, atau tahun
ketika Quebec, Swedia dan Afrika Selatan dibuat blackout (gelap total).
Mengingat sangat tergantungnya infrastruktur
kita terhadap jaringan telekomunikasi, maka peristiwa lumpuhnya telekomunikasi
mungkin akan membawa kelumpuhan pada sistem lainnya, seperti keuangan dan
transportasi. Sebuah
semburan badai matahari yang kuat bisa membawa kerusakan dengan mengintervensi
sumber listrik dan jalur komunikasi kita. Ini akan menyebabkan sistem menjadi overload dan akhirnya mengalami
kerusakan.
Menurut salah satu laporan yang dikeluarkan
oleh National Academy of Science Amerika Serikat, saat badai itu
terjadi, sekitar 300 pembangkit listrik di Amerika bisa lumpuh hanya dalam
tempo 90 menit dan memutuskan persediaan listrik untuk 130 juta penduduk. Setelah jaringan listrik
terputus, persediaan air pun akan ikut terputus. Tanpa adanya listrik dan
persediaan air, maka perekonomian akan menjadi lumpuh. Tidak ada aktifitas
perkantoran dan transportasi seperti pesawat terbang atau kereta. Bahkan
fasilitas vital seperti markas militer atau rumah sakit juga akan ikut lumpuh.
Pengertian dan Proses terbentuknya Aurora
4/
5
Oleh
Unknown