Kamis, 22 November 2018

Aquiver


Akuiver atau aquiver berasal dari bahasa latin yang berarti pembawa air. Sebagai pembawa air maka materialnya mempunyai porositas dan permeabilitas yang tinggi, didefinisikan sebagai tubuh batuan atau regeolith yang permeabilitasnya tinggi dan terletak dalam zona saturasi.
Porositas adalah perbandingan ruang dan seluruh volume pada batuan atau sedimen, yang dinyatakan dalam persentase. Permeabilitas didefinisikan sebagai daya suatu material untuk meloloskan cairan, disini berlaku pula hukum Darcy. Batuan yang mempunyai porositas tinggi tetapi permeabilitas rendah, kurang baik sebagai akuiver, karena kurang dapat mengalirkan air.
       Keberadaan air tanah sangat tergantung pada sifat lapisan batuan yang ada dibawahnya. Lapisan batuan yang mudah dilalui oleh air, minyak, dan gas disebut lapisan permiabel, terdiri dari batuan lepas-lepas, seperti kerikil atau pasir. Permeabilitas ini tergantung dari jenis tanah. Lapisan ini juga disebut lapisan akuiver.

Gambar 1. Akuiver 
Akuiver dapat dibedakan menjadi empat tipe, yaitu :
1.    Akuiver tidak tertekan, batas atasnya adalah muka air tanah. Kedalaman dan bentuk muka air tanah sangat tergantung pada keadaan air di permukaan tanah, luas daerah tangkapan air, debit air, dan banyaknya sumur.
2.    Lapisan akuiver tertekan, sering disebut juga akuiver artesis, yakni suatu lapisan air tanah yang terletak diantara dua lapisan kedap air.
3.    Akuiver setempat, merupakan lapisan air yang lokasinya setempat-setempat mengikuti lapisan kedap air yang keberadaannya juga setempat setempat.
4.    Akuiver semi tertekan, merupakan akuiver yang dibatasi oleh lapisan yang agak tembus air.
       Daerah-daerah yang banyak mengandung air tanah (akuiver) diantaranya adalah dataran aluvial, daerah antar gunung api, daerah kapur, dan daerah delta/gosong pasir. Di daerah pantai, air tanah tawar banyak dijumpai pada bekas beting pantai, air alam gosong pasir (natural levee). Lahan ini basanya dignkan untuk areal pemukiman karena tersedia air tanah dangkal yang tawar.
       Secara alamiah, tinggi permukaan air tanah akan naik turun (berfluktuasi), namun tetap dalam keadaan seimbang. Fluktuasi permukaan air tanah terjadi karena:
1.    Adanya kegiatan penghambatan air tanah untuk konsumsi manusia (rumah tangga), industri, dan pertanian.
2.    Adanya pergantian musim, sehingga pada musim hujan tinggi muka air tanah mengalami kenaikan, tetapi pada musim kemarau cenderung menurun secara bertahap.
       Lapisan batuan yang mampu menampung banyak air tetapi kurang dapat meloloskan disebut aquiclude, misalnya lempung (salah satu jenis batuan sedimen yang terdiri dari material kaya aluminum dan silika). Air yang terperangkap dalam lempug terikat di sekitar butiran lempung sehingga tidak dapat mengalir. Akuiver yang permukaan atasnya berhimpit dengan permukaan air dan berhubungan langsung dengan atmosfir dinamakan unconfined aquiver, atau atmosfir yang tidak mempunyai batas, dan akuiver yang dibatasi oleh aquclades disebut confined aquiver. Seperti pada Gambar 2 dibawah ini
Gambar 2.  Akuiver confine dan unconfine, sistem artesis dan permukaan Piezometrik

       Pergerakan fluida terjadi karena adanya gradien tekanan, seperti dinyatakan oleh hukum Darcy :
di mana

Untuk air tanah, maka kecepatan aliran dapat dituliskan sebagai:
Q = k I
di mana I adalah gradien hidrolik

Artikel Terkait

Aquiver
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email