Akuiver atau aquiver
berasal dari bahasa latin yang berarti pembawa air. Sebagai pembawa air maka
materialnya mempunyai porositas dan permeabilitas yang tinggi, didefinisikan
sebagai tubuh batuan atau regeolith yang permeabilitasnya tinggi dan terletak
dalam zona saturasi.
Porositas adalah
perbandingan ruang dan seluruh volume pada batuan atau sedimen, yang dinyatakan
dalam persentase. Permeabilitas didefinisikan sebagai daya suatu material untuk
meloloskan cairan, disini berlaku pula hukum
Darcy. Batuan yang mempunyai porositas tinggi tetapi permeabilitas rendah, kurang baik sebagai akuiver, karena kurang dapat mengalirkan air.
Keberadaan
air tanah sangat tergantung pada sifat lapisan batuan yang ada dibawahnya.
Lapisan batuan yang mudah dilalui oleh air, minyak, dan gas disebut lapisan permiabel, terdiri dari batuan
lepas-lepas, seperti kerikil atau pasir. Permeabilitas ini tergantung dari
jenis tanah. Lapisan ini juga disebut lapisan akuiver.
Gambar 1. Akuiver
Akuiver dapat
dibedakan menjadi empat tipe, yaitu :
1. Akuiver
tidak tertekan, batas atasnya adalah muka air tanah. Kedalaman dan bentuk muka
air tanah sangat tergantung pada keadaan air di permukaan tanah, luas daerah
tangkapan air, debit air, dan banyaknya sumur.
2. Lapisan akuiver tertekan, sering disebut juga akuiver artesis, yakni suatu lapisan air tanah yang terletak
diantara dua lapisan kedap air.
3. Akuiver
setempat, merupakan lapisan air yang lokasinya setempat-setempat mengikuti
lapisan kedap air yang keberadaannya juga setempat setempat.
4. Akuiver
semi tertekan, merupakan akuiver yang
dibatasi oleh lapisan yang agak tembus air.
Daerah-daerah yang banyak mengandung air
tanah (akuiver) diantaranya adalah
dataran aluvial, daerah antar gunung
api, daerah kapur, dan daerah delta/gosong pasir. Di daerah pantai, air tanah
tawar banyak dijumpai pada bekas beting pantai, air alam gosong pasir (natural levee). Lahan ini basanya
dignkan untuk areal pemukiman karena tersedia air tanah dangkal yang tawar.
Secara
alamiah, tinggi permukaan air tanah akan naik turun (berfluktuasi), namun tetap
dalam keadaan seimbang. Fluktuasi permukaan air tanah terjadi karena:
1. Adanya kegiatan penghambatan
air tanah untuk konsumsi manusia (rumah tangga), industri, dan pertanian.
2. Adanya pergantian musim,
sehingga pada musim hujan tinggi muka air tanah mengalami kenaikan, tetapi pada
musim kemarau cenderung menurun secara bertahap.
Lapisan
batuan yang mampu menampung banyak air tetapi kurang dapat meloloskan disebut aquiclude, misalnya lempung (salah satu jenis batuan
sedimen yang terdiri dari material kaya aluminum dan silika). Air yang terperangkap dalam lempug terikat di sekitar
butiran lempung sehingga tidak dapat mengalir. Akuiver yang permukaan atasnya
berhimpit dengan permukaan air dan berhubungan langsung dengan atmosfir
dinamakan unconfined aquiver, atau
atmosfir yang tidak mempunyai batas, dan akuiver yang dibatasi oleh aquclades disebut confined aquiver. Seperti
pada Gambar 2 dibawah ini
Gambar 2. Akuiver confine dan unconfine, sistem artesis
dan permukaan Piezometrik
Pergerakan fluida terjadi karena adanya
gradien tekanan, seperti dinyatakan oleh hukum Darcy :
di mana
Untuk air tanah, maka kecepatan aliran dapat dituliskan
sebagai:
Q = k I
di mana I adalah gradien hidrolik
Aquiver
4/
5
Oleh
Unknown